Strategi mengendalikan serangan penyakit dan gulma di lapangan golf.
Rumput bermuda Cynodon dactylon terbentang seluas 90 hektare di lapangan golf Rainbow Hills Golf Club, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Panorama laksana karpet hijau yang menghampar. Namun, di beberapa bagian rumput kering, bahkan mati. Di permukaan daun terdapat jejak ring spot berdiameter 2 cm. “Kondisi itu selain mengganggu penglihatan juga mempengaruhi perguliran bola,” kata Superintendant Rainbow Hills Golf Club, Achmad Zakaria.
Jejak itu menunjukkan cendawan Rhizoctonia sp yang berulah. Cendawan penyebab hawar daun itu salah satu penyakit yang menyerang rumput lapangan golf. Padahal, estetika dan kondisi rumput yang playable menjadi kunci menarik minat pemain. Bila kondisi rumput tidak terjaga berdampak pada proses bergulirnya bola di tengah hamparan rumput. Oleh karena itu, Achmad menggunakan fungisida berbahan aktif azoksistrobin seperti Heritage Maxx 95 DC.
Bergantian
Felix Rahno Armunanto Syngenta Professional Solutions Manager.
Menurut Achmad penyemprotan fungisida secara rutin menjadi tindakan pencegahan serangan cendawan. Alumnus Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor itu menggunakan dosis aplikasi paling kecil. Selain itu ia juga mengganti jenis fungsisida secara bergilir. Menurut Syngenta Professional Solutions Manager, Felix Rahno Armunanto, Heritage Maxx berperan sebagai fungisida sekaligus membantu mempertahankan kehijauan rumput.
“Dengan mengendalikan serangan cendawan, pertumbuhan rumput tetap terjaga, sehingga warna hijau rumput lebih menyala,” kata Felix. Konsentrasi maksimal hanya 60 ml per liter cukup untuk penyemprotan area seluas 100 meter persegi. Serangan cendawan memang tidak berdampak signifikan, tetapi pengendalian secara preventif harus terus dilakukan. Bila kecolongan sedikit akan merepotkan.
Selain penyakit, serangan gulma yang tumbuh di sela-sela rumput utama juga dapat mengubah arah bola bergulir. Pengelola lapangan golf amat menghindarinya karena dapat mengakibatkan pemain golf merasa terganggu dan tidak nyaman. Selama 10 tahun mengelola lapangan golf, Achmad jarang menemukan gulma yang tumbuh. “Biasanya di area fairway atau rough jadi tidak terlalu berpengaruh ke permainan. Kalau di area green kami lakukan penyiangan manual,” kata Achmad.
Menurut Achmad rumput di area green banyak pengaruh stres, sehingga alangkah baiknya aplikasi bahan kimia dihindari. Penggunaan herbisida untuk mengendalikan gulma atau rumput liar sebuah keniscayaan. Herbisida tidak akan merusak rumput utama di lapangan golf, tetapi sesuai target seperti rumput teki Cyperus rotundus. PT Syngenta Indonesia menyediakan Monument 75 WG untuk mengendalikan rumput teki dan gulma lain.
Pertumbuhan gulma berdaun lebar di lapangan golf dapat mengganggu proses permainan.
Herbisida itu berbahan aktif sodium trifloksisulfuron 75% membantu mengendalikan pertumbuhan rumput teki. Konsentrasi anjuran cukup 20 gram per 450 liter cukup untuk luasan 1 hektare. “Biasanya setelah 3 kali aplikasi teki sudah bersih,” kata Felix. Menurut pria kelahiran Agustus 1965 itu herbisida bekerja secara spesifik. Teki harus dikendalikan karena sifatnya dapat mengganggu pertumbuhan rumput lainnya.
“Senyawa aktif bekerja menyerang enzim yang dimiliki rumput teki,” kata alumnus Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada itu. Terlepas dari pengendalian organisme pengganggu tanaman, mengendalikan pertumbuhan rumput lapangan golf dapat menjadi pilihan untuk menekan pengendalian. Salah satunya dengan Primo Maxx 20 SL. Bahan aktifnya adalah etil trineksapak berperan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT).
Atur rumput
Menurut Felix cara kerja Primo Maxx menghambat pertumbuhan rumput secara vertikal. Pertumbuhannya akan cenderung menyamping sehingga potensi disusupi gulma lebih sedikit. Menurt pria 54 tahun itu setelah 3 kali aplikasi Primo Maxx lapangan golf akan terbebas dari teki. Rumput yang lebih rapat akan membantu menekan tenaga pemotongan rumput.
Bila di area fairways membutuhkan pemangkasan rumput setiap 3 hari, dengan aplikasi Primo Maxx, pemangkasan cukup sepekan sekali. “Rumput yang terpangkas pun akan lebih sedikit, bisa setengah kalinya,” kata Felix. Knsentrasi penyemprotan cukup 75 ml per 350 liter cukup untnk luasan 1 hektare. Kemudian lanjutkan pada penyemprotan kedua dengan penambahan 25 ml dan 50 ml pada penyemrotan ketiga.
Penambahan konsentrasi yang bertahap bertujuan agar rumput sebagai tanaman utama dapat beradaptasi. “Kadang reaksi rumput kaget ketika aplikasi, dampaknya menjadi kuning. Karena kalau tidak dihalau, dapat bersifat merusak rumput lain,” kata Felix. Beragam perawatan itu untuk menjaga pertumbuhan rumput tetap prima.
Rumput bermuda Cynodon dactylon terbentang seluas 90 hektare di lapangan golf Rainbow Hills Golf Club, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Panorama laksana karpet hijau yang menghampar. Namun, di beberapa bagian rumput kering, bahkan mati. Di permukaan daun terdapat jejak ring spot berdiameter 2 cm. “Kondisi itu selain mengganggu penglihatan juga mempengaruhi perguliran bola,” kata Superintendant Rainbow Hills Golf Club, Achmad Zakaria.
Jejak itu menunjukkan cendawan Rhizoctonia sp yang berulah. Cendawan penyebab hawar daun itu salah satu penyakit yang menyerang rumput lapangan golf. Padahal, estetika dan kondisi rumput yang playable menjadi kunci menarik minat pemain. Bila kondisi rumput tidak terjaga berdampak pada proses bergulirnya bola di tengah hamparan rumput. Oleh karena itu, Achmad menggunakan fungisida berbahan aktif azoksistrobin seperti Heritage Maxx 95 DC.
Bergantian
Felix Rahno Armunanto Syngenta Professional Solutions Manager.
Menurut Achmad penyemprotan fungisida secara rutin menjadi tindakan pencegahan serangan cendawan. Alumnus Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor itu menggunakan dosis aplikasi paling kecil. Selain itu ia juga mengganti jenis fungsisida secara bergilir. Menurut Syngenta Professional Solutions Manager, Felix Rahno Armunanto, Heritage Maxx berperan sebagai fungisida sekaligus membantu mempertahankan kehijauan rumput.
“Dengan mengendalikan serangan cendawan, pertumbuhan rumput tetap terjaga, sehingga warna hijau rumput lebih menyala,” kata Felix. Konsentrasi maksimal hanya 60 ml per liter cukup untuk penyemprotan area seluas 100 meter persegi. Serangan cendawan memang tidak berdampak signifikan, tetapi pengendalian secara preventif harus terus dilakukan. Bila kecolongan sedikit akan merepotkan.
Selain penyakit, serangan gulma yang tumbuh di sela-sela rumput utama juga dapat mengubah arah bola bergulir. Pengelola lapangan golf amat menghindarinya karena dapat mengakibatkan pemain golf merasa terganggu dan tidak nyaman. Selama 10 tahun mengelola lapangan golf, Achmad jarang menemukan gulma yang tumbuh. “Biasanya di area fairway atau rough jadi tidak terlalu berpengaruh ke permainan. Kalau di area green kami lakukan penyiangan manual,” kata Achmad.
Menurut Achmad rumput di area green banyak pengaruh stres, sehingga alangkah baiknya aplikasi bahan kimia dihindari. Penggunaan herbisida untuk mengendalikan gulma atau rumput liar sebuah keniscayaan. Herbisida tidak akan merusak rumput utama di lapangan golf, tetapi sesuai target seperti rumput teki Cyperus rotundus. PT Syngenta Indonesia menyediakan Monument 75 WG untuk mengendalikan rumput teki dan gulma lain.
Pertumbuhan gulma berdaun lebar di lapangan golf dapat mengganggu proses permainan.
Herbisida itu berbahan aktif sodium trifloksisulfuron 75% membantu mengendalikan pertumbuhan rumput teki. Konsentrasi anjuran cukup 20 gram per 450 liter cukup untuk luasan 1 hektare. “Biasanya setelah 3 kali aplikasi teki sudah bersih,” kata Felix. Menurut pria kelahiran Agustus 1965 itu herbisida bekerja secara spesifik. Teki harus dikendalikan karena sifatnya dapat mengganggu pertumbuhan rumput lainnya.
“Senyawa aktif bekerja menyerang enzim yang dimiliki rumput teki,” kata alumnus Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada itu. Terlepas dari pengendalian organisme pengganggu tanaman, mengendalikan pertumbuhan rumput lapangan golf dapat menjadi pilihan untuk menekan pengendalian. Salah satunya dengan Primo Maxx 20 SL. Bahan aktifnya adalah etil trineksapak berperan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT).
Atur rumput
Menurut Felix cara kerja Primo Maxx menghambat pertumbuhan rumput secara vertikal. Pertumbuhannya akan cenderung menyamping sehingga potensi disusupi gulma lebih sedikit. Menurt pria 54 tahun itu setelah 3 kali aplikasi Primo Maxx lapangan golf akan terbebas dari teki. Rumput yang lebih rapat akan membantu menekan tenaga pemotongan rumput.
Bila di area fairways membutuhkan pemangkasan rumput setiap 3 hari, dengan aplikasi Primo Maxx, pemangkasan cukup sepekan sekali. “Rumput yang terpangkas pun akan lebih sedikit, bisa setengah kalinya,” kata Felix. Knsentrasi penyemprotan cukup 75 ml per 350 liter cukup untnk luasan 1 hektare. Kemudian lanjutkan pada penyemprotan kedua dengan penambahan 25 ml dan 50 ml pada penyemrotan ketiga.
Penambahan konsentrasi yang bertahap bertujuan agar rumput sebagai tanaman utama dapat beradaptasi. “Kadang reaksi rumput kaget ketika aplikasi, dampaknya menjadi kuning. Karena kalau tidak dihalau, dapat bersifat merusak rumput lain,” kata Felix. Beragam perawatan itu untuk menjaga pertumbuhan rumput tetap prima.